Sabtu, 19 Januari 2013

GEMBOK DAN ANAK KUNCI



Apakah ada diantara Anda yang memiliki profesi seorang guru, dosen atau pengajar?..

Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga...

Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg Anda berikan tsb.

Hal yang sama berlaku pada sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tidak hanya menciptakan gembok, tapi juga membuat kunci untuk setiap gembok tsb.

Bayangkan betapa konyolnya jika mereka hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kepada kita bahwa hal yang sama Tuhan lakukan dalam hidup kita.

Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sdh punya jawaban untuk persoalan tsb. !

Tuhan tidak pernah membiarkan kita mengalami persoalan yang tak terpecahkan atau masalah yg tidak ada jalan keluarnya. Tuhan menyediakan kunci untuk setiap pergumulan hidup yang kita alami.

Tuhan tidak hanya menyediakan jawaban atau kunci untuk setiap masalah yang kita alami, tetapi Dia juga bijak dalam mengukur kemampuan dan kapasitas kita dalam menanggung persoalan.

Tuhan tidak akan pernah memberikan soal yang melebihi kemampuan kita utk menyelesaikannya.

Bukankah seorang guru tidak akan memberikan soal kelas VI untuk anak yang masih kelas 1 ?

Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dalam menakar kemampuan kita, apalagi Tuhan ?...

Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jangan sampai menjadi orang yang mudah mengeluh dan merasa persoalan yg kita alami sangat berat dan tak tertanggungkan.

Jangan juga kita menjadi orang yang mudah putus asa karena berpikir masalah kita tidak ada jalan keluarnya.

Sahabat... Ingatlah bahwa ada soal berarti ada jawaban,
ada gembok berarti ada kuncinya.

Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, Dia pasti sudah menyediakan kunci jawabannya.

~ Renungan di saat banyak sekali musibah di negeri ini, juga dlm diri kita sendiri, yakinlah ada jalan di depan sana.......Selamat hari Jum'at..... ~

Minggu, 14 Oktober 2012

I B U

bu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri


Ditulis oleh M Saifis Sunnah
Siswa SDIT Al Urwatul Wutsqo kls 6
Oktober Tahun 2012

Jumat, 24 Agustus 2012

Cerita tentang Katak Kecil


Pelajaran
hidup
No. 1

  

Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil,...

… yang menggelar lomba lari
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.

Penonton berkumpul bersama  mengelilingi menara untuk menyaksikan  perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta...
 Perlombaan dimulai...

 Secara jujur:
Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara.
Terdengar suara:
"Oh, jalannya terlalu sulitttt!!
Mereka  TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!

Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu...
... Kecuali mereka  yang tetap semangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..

Penonton terus bersorak
"Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!"

Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah...
...Tapi ada  SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak akan menyerah!

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali  satu katak kecil yang telah berusaha keras  menjadi  satu-satunya yang berhasil mencapai puncak!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?

Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!



Kata bijak dari cerita ini adalah:

Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...

…karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan menjauhkannya darimu.


Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu!

Karena itu:



Tetaplah selalu....
 

POSITIVE!

Dan yang terpenting:

Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu!
Selalu berpikirlah:
I can do this!

Kirim pesan ini kepada temanmu.
Berikan mereka motivasi!!!
Karena teman yang baik adalah teman yang bisa saling memberi motivasi satu sama lain.

Mengapa Orang Yg terbakar di Neraka Merasakan Terus-menerus Sakitnya?

Inilah Jawabannya:


Tahukah anda?? Ilmu kedokteran menemukan bahwa pada kulit terdapat syaraf sensoris untuk merasakan rasa sakit. Apabila syaraf sensoris seseorang rusak cukup parah, maka orang tersebut tidak lagi merasakan rasa sakit.

Misalnya pada luka bakar. Bila seseorang menderita luka bakar derajat 3 atau lebih, orang tersebut tidak lagi merasakan sakit. (syaraf sensoris ikut terbakar dan rusak)

Lebih dari 1000 tahun silam, sebelum dunia kedokteran menemukan hal ini, Allah telah berfirman dalam Quran:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab..." (Quran4:56)http://quranly.com/sura/an-nisa/56

Mengapa harus diganti harus dengan kulit yang baru? Karena apabila kulit mereka hangus (luka bakar derajat 3 atau lebih), maka mereka tidak akan merasakan azab rasa sakit.
http://id.wikipedia.org/wiki/Luka_bakar#Derajat_Luka_Bakar

Subhan'Allah!!
Masihkah anda ragu dengan kebenaran Al Quran?
♥ Like and Share this Miracle ♥



Jumat, 08 Juni 2012

Indahnya Hidup Tanpa ROKOK


Kiat kiat berhenti dari merokok.

Hidup hanya sebentar,  wahai saudara saudara ku,  marilah kita raih hidup yang sehat-indah dan bahagia tanpa merokok.

Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Dia lah Allah Yang Menciptakan langit, bumi dan manusia. Dia lah Allah yang mengatur dan menjaga tubuh manusia, dan peredaran matahari dll. Allah juga menurunkan kabar gembira dan peringatan kepada manusia, agar manusia dapat hidup sehat, bahagia, tentram,damai, harmonis, dan selamat di dunia akhirat.

Inilah  peringatan2 Allah dalam Al Qur'an;
"Aku telah berikan banyak nikmat nikmat pada mu, kalau kamu pandai bersyukur dan mensyukuri segala pemberian Ku, Aku akan tambahkan lagi nikmat-nikmat (kesehatan,rezeki,kebahagian dan ketentraman dll) kepada Mu, tapi kalau kamu tidak pandai bersyukur tunggulah azab Ku yang pedih,baik didunia maupun di akhirat nanti.(Surat Ibrahim ayat 7 )"

"..berbuat baiklah kamu sesama, sebagaimana Aku telah berbuat baik kepada mu, janganlah kamu berbuat merusak di muka bumi ini, sesungguhnya Aku tidak menyukai orang orang yang membuat kerusakan atau( menzolimi,menyakiti dirinya sendiri ) QS.28:77."

Keuntungaan keuntungan bagi orang orang yang berhenti dari merokok; "dialah Allah Yang Maha Tahu, Maha Pencipta dan Maha memelihara tubuh manusia.."

1.Allah sangat menyayangi orang yang pandai mensyukuri pemberian Nya. Allah akan menambahkan nikmat nikmat kesehatan, rezeki,kebahagian, ketentraman dll kepadanya.
2.Dalam hubungan dengan manusia terutama keluarga sangat menyenangkan. Memberikan kebahagian tersendiri kepada  keluarga.
3.Cel cel paru paru, kerongkongan dan mulut sangat terjaga kebersihannya dari keracunan dan kepanasan asab rokok.
4.Badan makin sehat, bergairah, mulutpun bersih, tidak berbau rokok. Teman teman berbicara pun senang.
5.Uang yang diberikan oleh Allah akan jauh lebih bermanfaat disedekahkan, dari pada membeli rokok lalu dibakar,  nauzubillah..!
6.Udara atau oksigen disekeliling kita bersih, enak dan nyaman untuk bernafas. Dada merasa ringan.
7.Bukan saja mendapat kebahagian di dunia, tapi juga Allah sudah menjanjikan mendapat pahala besar yang dicatat oleh Malaikat.
8.Indahnya hidup mengikuti perintah-larangan Allah Yang menciptakan tubuh kita,.Di dunia mendapat kebahagian dan di akhirat mendapat syurga pula, dijauhi dari azap api neraka. Janji Allah tidak pernah meleset.

Kerugian kerugian bagi orang yang merokok

Dialah Allah yang telah memberi peringatan2, tapi manusia lalai. marilah kita renungkan sejenak..!
1.Allah tidak sayang dan tidak menyukai orang yang merokok (QS.28:77) kenapa..?
2.Karena merokok dapat merusak cel cel paru paru,kerongkongan, mulut dan gigi. Semua ciptaan Allah yang sempuran,indah dan perlu dijaga baik.(sesungguhnya cel2 itu menjerit jerit kesakitan,..karena keracunan rokok yang panas, sayang kita tidak mendengar jeritan itu?)
3.Allah juga tidakmenyukai perbuatan yang mubazir. Merokok berarti membakar uang, tidak bermanfaat. Uang adalah karunia Tuhan.
4.Dalam hubungan dengan manusia, keluarga selalu merasa kewatir akan kesehatan suaminya
5.Makanan yang dihidang kurang merasa lezat, karena cel cel rasa dilidah sudah terganggu..!
6.Mengotori udara sekeliling, kesenangan orang terganggu, dan bahkan dapat menambah penderitaan bagi orang orang yang berpenyakit paru paru. Artinya menzolimi,..atau menyakiti orang lain,..!
7.Ikut memperbesar perusahaan rokok yang jelas jelas merusak merugikan kesehatan masyarakat banyak. Para ahli kesehatan dunia sudah menyatakan bahwa racun rokok merusak cel2 paru2,kerongkongan dan mulut
  manusia.
8.Nikmat merokok adalah tipu daya setan, yang nikmatnya sebentara, tapi akan menderita lebih lama. Yang menderita bukan diri sendiri saja, tapi keluarga tercinta ikut menderita pula?! Marilah kita renungkan,..wahai saudara2 ku..!

Indah hidup tanpa merokok

Orang  yang pandai mensyukuri pemberian Tuhan, hidupnya sangat sehat , bahagia, bermanfaat lagi produktif.Kenapa..?  karena  Allah  menyayanginya, dan keluargapun menyayangi pula. Akhirnya kesuksesan dan kebahagian hidup yang akan diraihnya?

Lalu bagaimana dengan orang2 yang  tidak  pandai  mensyukuri  pemberian
Tuhan,(paru2)  dan  kesehatan..?  Allah akan memberikan azab yang pedih didunia ini  yaitu  penderitaan  sakit  paru2  yang  lama, dan bahkan mendapat penyakit kanker paru2 dll.

Akhirnya  sakit,  uang  habis untukberobat, keluarga ikut menderita pula, semua makanan  yang  enak  sudah  tidak  dapat  dinikmati  lagi. Apalah artinya hidup ini,..wahai saudara ku sayang,..!!  Setiap pekerjaan yang merusak ciptaan Tuhan adalah  tipu  daya setan belaka. Setan adalah musuh utama manusia yang mengajak kepada  kesensaraan  hidupsaja. Maka berhati hatilah pada ajakan setan. Marilah kita  mulai  sekarang  untuk menciptakan cel cel paru paru kita yang cantik dan indah  dengan  berhenti  dari  merokok.  Allah Maha sayang dan Maha Tahu segala galanya. Semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita  akan  mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita selama  ini dan setiap pemberian pemberian yang kita terima selama  hidup .**

....memang  berat berhenti dari merokok,  tapi indah dan bahagianya hidup tanpa merokok?!!
Semoga bemanfa'at, dan diredhoi Allah swt. Wassalamu'alaikum wr. wb. Taufik Bey. 


5 Perusak HATI



Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.
Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, ‘bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.’ 
1. Bergaul yang salah
Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.
Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, ‘Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku.” (Al-Furqan: 27-29).
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67).
“Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong.” (Al-Ankabut: 25).
Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat.
Karena itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah.
2. Larut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrut. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkan-nya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai.
Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka.
Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
3. Bergantung kepada selain Allah
Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:
“Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.” (Maryam: 81-82)
“Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.” (Yasin: 74-75)
Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: “Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” (Al-Isra’: 22)
Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
4. Makanan
Makanan perusak ada dua macam.
Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.
Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Kebanyakan tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.
Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.
Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategis. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategis dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.
Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
(Disadur dari Mufsidaatul Qalbi Al-Khamsah, min kalami Ibni Qayyim Al-Jauziyyah)

Ditulis oleh warmansaja di/pada 25 Agustus 2008

7 Indikator Kebahagian di Dunia



Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia.
Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :
Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.
Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?”
Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.
Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.
Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.
Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.
Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.
Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia “), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.
Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.
Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.
Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.
Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).
Ditulis oleh warmansaja di/pada 12 Agustus 2008