Sabtu, 18 Juni 2011

Tanaman-Tanaman Anti Polusi

1.Pohon Dadap Merah


Pohon ini baik ditanam di halaman terbuka, karena bisa mengundang datangnya para burung. Soalnya berbagai jenis burung suka sekali menyantap buah si dadap merah ini.











2.Pohon Kelengkeng


Siapapun tahu betapa enaknya rasa buah kelengkeng. Namun tahukah Anda kalau pohon kelengkeng mampu meredam polusi suara. Itu sebabnya pada pabrik-pabrik yang menggunakan genset, ada baiknya menanam pohon ini di dekat genset tersebut.


3.Pohon Bungur dan Mahoni


Dikenal mampu menyerap polutan udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara.

Sebaliknya, pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau. Mengapa? karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga pohon palem yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya.

4.Bunga Warna-Warni

Tanaman yang menyegarkan mata seperti bunga berwarna-warni mampu menjernihkan pikiran kita, sehingga baik ditanam di rumah sakit agar bisa mempecepat kesembuhan pasien. Tanaman ini jelas melawan polusi jiwa.

5.Lumut

Lumut yang menempel di batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi udara suatu daerah. Semakin banyak lumut menempel di sebuah pohon berarti semakin baik kualitas udara di tempat itu.



6.Tanaman Sirih Belanda (Devil’s Ivy)

Tanaman perdu yang bisa tumbuh dimana saja, termasuk di dalam pot di halaman rumah ini mampu menyerap formaldehida dan benzena. Hasilnya rumah pun lebih segar dan lega untuk bernafas.










7.Kembang Sepatu


Mampu menyerap nitrogen sehingga membuat paru-paru kita jadi lega. Namun jangan sekali-sekali menanam bunga kembang sepatu di dekat ruang Radiografi. Tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi sehingga berbahaya bagi orang di sekitar tempat radiografi tersebut.



8.Sansevieria

Kalau kembang sepatu berfungsi melanjutkan radiasi, tidak demikian dengan tanaman sansevieria ini. Sansevieria mampu menyerap 107 jenis racun, termasuk polusi udara, asap rokok (nikotin), hingga radisi nuklir, sehingga cocok dijadikan penyegar. Oya, kaktus juga bisa menghambat radiasi.

9.Pohon Trembesi

Mampu menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, sehingga sangat disarankan untuk ditanam sebagai pohon penghijauan. Namun trambesi membutuhkan lahan yang cukup luas.

Sumber : apakabardunia.com

P.S

Tidak ada yang menyangka kalau tanaman-tanaman di atas ternyata tuh ternyata tanaman anti polusi, pasti di antara kita ada yang punya tapi ga tw fungsinya apa. Nah sekarang karena udah tahu fungsinya itu apa, kenapa ga kita kembang biakan mereka dan memperbanyak mereka agar membantu menghilangkan polusi juga. Hal kecil seperti itu juga bisa menyelamatkan bumi kita loh. Jadi tunggu apalagi?? bila yang punya tamanan tersebut cari tahu bagaimana mengembangbiakannya untuk menyelamatkan bumi!

Upload by Adrian

Rabu, 08 Juni 2011

10 Cara Menyambut Ramadhan

1. Memperbanyak doa agar:
o Allah SWT memberi kesempatan kita untuk bertemu Ramadhan.
o Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal 'afiat.
o Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shalih.
o Kita dihindarkan dari berbagai hal yang akan mengganggu upay a optimalisasi Ramadhan.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- bahwasanya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- semenjak memasuki bulan Rajab mengucapkan doa:

ْاَللَّهُمَّ بَارِك لَنَافِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ( حديث ضعيف رواه أحمد والطبراني
Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan umur kami di bulan Ramadhan”. (Hadits dho'if diriwayatkan oleh Ahmad dan Ath-Thabarani).

Dan saat beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- melihat munculnya hilal yang menjadi pertanda awal bulan, beliau berdo'a:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ : قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ (رواه أحمد والدارمي واللفظ له، ورواه أيضا ابن حبان وصححه)

Dari Ibnu Umar -radhiyallahu 'anhu- ia berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika melihat hilal beliau bersabda: “Allah Maha Besar, ya Allah, jadikanlah hilal ini hilal yang membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq kepada segala hal yang dicintai dan diridhai Tuhan kami, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah”. (H.R. Ahmad dan Ad-Darimi, redaksi yang dipergunakan adalah redaksinya, juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dinilai shahih olehnya).
Diriwayatkan juga bahwa saat Ramadhan tiba, beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- berdo'a:

اَللَّهُمَّ: سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ لِيْ مُتَقَبَّلاً. (رواه الطبراني في الدعاء والديلمي)

Ya Allah, selamatkan saya untuk Ramadhan dan selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan dia sebagai amal yang diterima untukku (H.R Ath-Thabarani dan Ad-Dailami).

Setelah kita berdoa dan doa kita dikabulkan Allah SWT, hendaklah kita istiqamah (konsisten) dengan apa yang kita minta serta tidak mengikuti jalan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana tersebut dalam cerita nabi Musa dan Harun -'alaihima al-salam-. Allah SWT menceritakan kejadian itu dalam firman-Nya:

قَالَ قَدْ أُجِيْبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيْمَا وَلاَ تَتَّبِعَانِّ سَبْيْلَ الَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ (يونس : 89)

Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". Q.S. Yunus: 89).
2. Memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadhan.
Imam Nawawi berkata: “Disunnatkan bagi siapa saja yang mendapat kenikmatan baru yang tampak jelas atau bagi yang terhindar dari cobaan yang tampak jelas untuk melakukan sujud syukur atau memperbanyak pujian kepada Allah”.

Dan merupakan kenikmatan terbesar saat kita mendapatkan taufiq untuk melakukan ketaatan, dan saat kita memasuki Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat adalah sebuah kenikmatan besar yang patut kita ekspressikan dengan memperbanyak pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT.
3. Bergembira dan ceria atas kedatangan Ramadhan.
Tersebut dalam hadits bahwa Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- menyampaikan berita gembira kepada para sahabat tentang kedatangan bulan Ramadhan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه- قَالَ : لَمَّا حَضَرَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ (رواه أحمد)

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- saat Ramadhan tiba bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, Allah telah wajibkan atas kalian puasa di siang harinya, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu, pada bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang (H.R. Ahmad).
Begitu juga para salafush-shalih, mereka menampakkan ekspresi kegembiraan yang berlebih bila bulan Ramadhan riba.
4. Menyusun perencaan yang baik untuk optimalisasi Ramadhan. Banyak orang menyusun rencana matang dan rinci untuk urusan dunianya, namun, sering sekali lupa menyusun rencana yang baik untuk akhiratnya. Ini pertanda bahwa mereka belum memahami dengan baik missi hidupnya. Karenanya, banyak peluang kebaikan luput dari mereka. Mengingat Ramadhan banyak menjanjikan berbagai kebaikan, sudah selayaknya bila seorang muslim memiliki rencana yang matang dalam hal ini. Buku pendek yang ada di tangan anda ini semoga bisa membantu dalam hal ini.
5. Tekad yang sungguh-sungguh untuk optimalisasi Ramadhan, mengisi waktu-waktunya dengan berbagai amal shalih. Siapa yang berazam dengan sesungguhnya kepada Allah SWT niscaya Dia akan sungguh-sungguh pula dalam merealisasikan tekadnya serta memberi pertolongan kepadanya untuk berbuat taat dan memudahkan berbagai jalan kebaikan. Allah SWT berfirman:

فَإِذَا عَزَمَ اْلأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوْا الله لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ (محمد : 21)

Tetapi jika mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (Q.S. Muhammad: 21)
6. Ilmu dan pemahaman yang baik terhadap hukum-hukum Ramadhan. Adalah kewajiban setiap mukmin untuk beribadah kepada Alalh SWT atas dasar ilmu dan pemahaman, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kwajiban-kewajiban yang telah Allah SWT fardhukan atas hamba-hamba-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan. Karenanya, seyogyanya setiap muslim mengetahui masalah-masalah puasa dan hukum-hukumnya sebelum bulan puasa itu datang, agar puasa yang dia lakukan menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman:

فَاسْأَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ (الأنبياء : 7)

Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak mengetahui (Q.S. Al-Anbiya': 7).
7. Tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa dan keburukan, serta taubat yang benar dari segala kemaksiatan, mencabut diri darinya serta tidak akan kembali kepadanya, sebab bulan Ramadhan adalah syahrut-taubah (bulan taubat), oleh karena itu, siapa saja yang tidak bertaubat pada bulan ini, kapan lagi ia akan bertaubat?

وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ (النور : 31)

Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung (Q.S. An-Nur: 31).
8. Pengkondisian jiwa dan ruhani melalui bacaan, telaah kitab dan buku, mendengar kaset Islami yang berisi ceramah atau pelajaran yang menjelaskan keutamaan-keutaam puasa dan hukum-hukumnya agar jiwa menjadi kondusif untuk taat. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- telah menyiapkan jiwa dan spirit para sahabat untuk optimalisasi Ramadhan pada akhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ ... الحديث (رواه أحمد والنسائي)

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan ... (H.R. Ahmad dan Nasa-i).
9. Persiapan dan perencaan yang baik untuk melakukan dakwah, melalui:
o Menyiapkan bahan-bahan ceramah yang baik untuk disampaikan dalam kesempatan-kesempatan kultum yang ada.
o Membagikan buku-buku mau'izhah, dan fiqih terkait dengan Ramadhan.
o Menyiapkan hadiah Ramadhan. Bisa saja isinya berupa buku, kaset dan semacamnya, lalu dikemas khusus dengan label: “Bingkisan Ramadhan”.
o Mengingatkan kepada orang-orang yang memiliki kecukupan untuk memperhatikan fakir miskin, memperbanyak sedekah dan menunaikan zakat.

10. Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran putih bersama:
o Allah SWT dengan cara bertaubat dengan sesungguhnya.
o Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- dengan cara taat kepadanya dalam hal yang ia perintahkan dan meninggalkan segala yang dicegah dan dilarang.
o Kedua orang tua, istri/suami, anak-anak, kerabat, sanak famili, handai tolan dan semacamnya.
o Masyarakat tempat ia bertempat tinggal agar menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:

أَفْضَلُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia